Antara aku dan covid-19



Pendemi dengan keluarga ku

Namaku adalah arisa,aku bukanlah orang yang hebat. Hanya saja aku tak ingin terlihat lemah,ketika yang lain mengeluh aku kuatkah pundakku untuk berjuang. Sebenarnya aku tak ingin menceritakan hanya saja guna pembuatan tugas sosiologi. Dan kutuliskan segelintir kisah hidupku, keluarga ku,dan seputar pandemi yang aku alami.

Berawal dari kisah hidup perjalanan orang tuaku,aku adalah seorang anak yatim yang bertumpu pada pendapatan ibuku. Selama pandemi ini ibuku tak jauh beda dengan sebelumnya. Ibu yang kuat yang tak pernah mengeluh meski berjuang seorang diri,, pahlawan sekaligus malaikat tak bersayap yang aku miliki. Keseharian ibuku adalah seorang buruh pembuatan kerupuk dengan gaji sehari hanya 25 ribu,terus dilakoni ibu guna menyambung hidup.

Dan aku harus rela jauh dari beliau guna membantu mengurangi bebannya,,aku tak patah semangat untuk selalu berjuang dan tak henti-hentinya terus bersyukur. Aku adalah seorang siswi SMA yang tak sedikitpun meminta biaya sekolah ibuku, karena semua biaya sekolahku ditanggung oleh sepasang suami istri yang berhati malaikat yang Allah turunkan untuk ku.. mereka pula yang selalu menginspirasi ku untuk menjadi Arisa yang lebih baik, tandang tanduk mereka bak bidadari dan layaknya seorang pangeran.

Tak adil rasanya jika aku menceritakan ibu kandungku,tanpa kalian mengetahui sosok dibalik sekolahnya Arisa. Seorang dermawan dan sangat membuatku menemukan sosok orang yang hebat yang tak kudapatkan di lingkungan keluargaku. Kami memang sebelumnya tak memiliki darah bahkan untuk saling mengenal. Semuanya atas kehendak Allah SWT lewat sebuah organisasi pelajar Islam Indonesia.

 Hingga akhirnya aku memutuskan untuk memanfaatkan momentum pandemi ini untuk membuka sebuah usaha yang aku tujukan untuk kas dari organisasi tercinta ku Pelajar Islam Indonesia. Seorang Intuiting dengan daya kreativitas yang tinggi membuatku terus bersemangat menjadi entrepreneur. Dan tak hanya itu aku tujukan untuk membantu ibuku di tengah pandemi yang pendapatan tak menentu, ditambah dengan usia ibu yang sudah beranjak usia lanjut. Untuk itu aku selalu bersemangat untuk berprestasi dan membanggakan tentunya.

Ditulis oleh:Arisa Triana Waluyo Ningsih
Kelas :12 IPS 5
Berasal dari SMA NEGERI 1 PAMOTAN
Email penulis: arisamahar@gmail.com


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatnya New Normal, After covid 19